Kamis, 02 Juli 2009

Berfikir Seperti Kodok

Suatu hari seorang profesor di bidang matematika datang ke sebuah desa kecil di daerah Jawa Barat, konon katanya desa tersebut terkenal dengan kebiasaan penduduk desanya yang suka membudidayakan kodok, adapun tujuan kedatangan dia adalah untuk mencari lokasi yang tepat untuk dijadikan areal penelitian. Tibalah dia di sebuah tempat yang menurut pandangan sang profesor adalah lokasi yang sangat tepat dan ideal, di tempat tersebut dia bertemu dengan seorang laki-laki berumur separuh baya yang sederhana dalam berpakaian, kita sebut saja pa Ngatijo, terjadilah percakapan diantara mereka :

Prof           : "Pa, numpang tanya siapa pemilik tanah ini?"

Ngatijo      : "Maksud bapa kolam atau kebunnya?"

Prof           : "Kolam beserta kebunya?"

Ngatijo      : "oh itu semua milik saya, kebetulan tanah tersebut warisan dari kakek dan buyut saya"

Prof           : "Begini pa Ngatijo, maksud kedatangan saya kemari ingin membeli tanah yang akan digunakan sebagai areal penelitian dan saya rasa tanah ini yang paling cocok"

Ngatijo      : "Seperti yang sudah saya utarakan tadi, tanah ini merupakan tanah warisan, selain itu saya sudah turun temurun meneruskan usaha keluarga dengan beternak kodok, jadi lebih baik bapak cari saya tanah yang lain, karena tanah ini tidak dijual"

Prof           : " (Dengan sedikit memaksa), saya mengerti kendala bapa, tapi saya punya tawaran yang menarik, silahkan sebutkan saja harga yang pa Ngatijo inginkan .

Ngatijo      : " Begini saja, saya akan jual tanah dengan satu syarat, jika bapak tidak dapat memenuhi persyaratan itu, saya minta bapak urungkan niatnya untuk membeli tanah ini"

Prof           : "Baik, apa itu persyaratannya?"

Ngatijo      : "Menjawab sebuah pertanyaan dengan benar"

Prof           : "Apa itu pertanyaannya?"

Ngatijo      : "Di kolam saya mempunyai seekor kodok juara yang bisa melompat sejauh 4 meter, jika kolam yang ada di hadapan bapak ini lebarnya 200 meter, berapa kali kodok itu harus melompat agar sampai ke seberang sana ?"

Prof           : "oh itu mudah saja, asal tau saja saya ini seorang profesor di bidang matematika yang sudah menghadapi berbagai persoalan dalam bidang ini yang jauh lebih kompleks!"

Ngatijo     : "saya bisa liat itu potongan rambut bapak, tapi itu bukan jaminan toh pa"

Prof          : (Dengan sedikit kesal, dia menjawab) "50 kali lompatan!"

Ngatijo     : " Salah!, jawaban yang benar adalah 2 kali lompatan"

Prof          : "Mengapa begitu, bukankah sederhana permasalahannya yaitu : 200 : 4 = 50"

Ngatijo     : "iya, tapi jika kodok akan menyebrang kolam dia cukup melompat 2 kali, pertama saat dia melompat ke dalam kolam dan kedua saat dia melompat keluar dari kolam, sisanya yah berenang"

Prof         : "(Sambil berlalu), dasar peternak kodok, berfikirnya seperti kodok"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar